Wisata virtual demi selamatkan pariwisata yang tersengal-sengal

Tren wisata virtual masih terhambat koneksi internet.

Ilustrasi Alinea.id/Bagus Priyo.

Sektor pariwisata sudah terpukul sejak pandemi melanda di awal Maret 2020. Kebijakan pembatasan sosial dan kampanye #dirumahsaja membuat hampir semua lokasi wisata dan fasilitas pendukungnya nyaris gulung tikar. 

Setelah lebih dari setahun, pagebluk tak kunjung menunjukkan tanda-tanda penurunan signifikan. Sebaliknya, belakangan kasus positif Covid-19 di Tanah Air justru semakin menggila.

Menteri Pariwisata Sandiaga Salahuddin Uno pun kembali menutup tempat-tempat wisata, yang sebelumnya sudah diperbolehkan buka meski dibatasi. Langkah ini membuat nafas industri pariwisata kian tersengal-sengal.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada Mei 2021 jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia hanya sebanyak 155,6 ribu kunjungan. Selain wisman, penurunan terjadi pula pada kunjungan wisatawan domestik.

Seperti di Manado, sebelum pandemi, tepatnya di tahun 2019 jumlah kunjungan pelancong dari dalam negeri bisa mencapai 1,33 juta orang. Sedangkan pada tahun lalu, jumlah pengunjung lokal tergerus hanya tinggal 447 ribu orang.