Wisatawan nusantara jadi harapan pemulihan sektor pariwisata

Kemenparekraf/Baparekraf memprioritaskan untuk menggarap segmen wisatawan nusantara terlebih dahulu.

Sejumlah penyelam dari komunitas I Love Trenggalek dan Lantamal V Surabaya bersiap menyelam di perairan Pantai Mutiara, Trenggalek, Jawa Timur, Rabu (24/4/2019). Foto Antara

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) fokus pada segmen wisatawan nusantara (wisnus) sebagai langkah awal pemulihan sektor pariwisata yang terdampak pandemi Covid-19.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Dampak COVID-19 Kemenparekraf/Baparekraf Ari Juliano Gema, dalam pernyataannya di Jakarta, Jumat (3/7) mengatakan, untuk menggerakkan kembali perekonomian melalui sektor pariwisata, Kemenparekraf/Baparekraf memprioritaskan untuk menggarap segmen wisatawan nusantara terlebih dahulu.

Wisnus akan menjadi harapan bagi percepatan pemulihan sektor pariwisata Indonesia, sehingga Kemenparekraf akan membuat kampanye aktivasi #DiIndonesiaAja yang mengajak wisatawan domestik untuk berwisata di dalam negeri dengan tetap menegakkan protokol cleanliness, health, and safety (CHS).

“Untuk membangun kepercayaan terhadap destinasi Indonesia, penerapan protokol CHS dipersiapkan, didukung dengan acuan penerapan protokol kesehatan yang telah dikeluarkan Kementerian Kesehatan dan diturunkan ke panduan protokol kesehatan sektor parekraf, yang antara lain dalam bentuk buku panduan digital dan pembuatan konten kreatif bekerja sama dengan hotel, rumah makan, dan sektor ekonomi kreatif lainnya yang akan segera diluncurkan,” ujarnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat mencatat jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia pada Mei 2020 mencapai 163.600 orang. Posisi ini meningkat 3,10% dibandingkan bulan sebelumnya.