Wishnutama: Devisa pariwisata 2020 bakal anjlok 50%

Penerimaan sektor pariwisata tahun ini berpotensi turun drastis dari 2019 yang sebesar US$20 miliar akibat Covid-19.

Menparekraf Wishnutama Kusubandio (kiri) memberikan keterangan disaksikan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo (kanan) dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu (28/3/2020). Foto Antara/Akbar Nugroho Gumay.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio memperkirakan penerimaan devisa dari sektor pariwisata pada tahun ini dapat berkurang hingga separuhnya dari penerimaan pada 2019 yang sebesar US$20 miliar.

“Kurang lebih tahun lalu sekitar 20 miliar dolar AS, mungkin tahun ini bisa sekitar separuhnya, bahkan lebih dari separuhnya kehilangan devisa, tergantung berhentinya situasi dampak Covid-19 ini,” kata Wishnutama dalam konferensi pers secara virtual, usai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo dari Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (16/4).

Proyeksi menyusutnya penerimaan devisa itu masih bersifat sementara. Angka itu disusun Kemenparekraf dengan catatan jika pada Juni 2020 industri pariwisata sudah mulai pulih dari situasi pandemi Covid-19.

Merosotnya penerimaan devisa itu juga karena kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) diperkirakan turun. Menparekraf memperkirakan tahun ini jumlah wisatawan hanya sekitar  5 juta orang, anjlok dibanding 2019 yang sebesar 16 juta wisatawan.

“Jadi dari tahun lalu 16 juta wisatawan, mungkin tahun ini 5 juta wisatawan,” ujar Wishnutama.