Respons penyakit mulut dan kuku ternak, Bupati Klaten gelar sosialisasi

“Perlu dilakukan pengawasan yang ketat biar tidak bermutasi atau menularkan satu dengan yang lainnya," Bupati Klaten, Sri Mulyani

Sosialisasi PMK di Kec. Kemalang. Sumber foto: klatenkab.go.id

Bupati Klaten, Sri Mulyani, memberikan sosislasisi mengenai penyakit kuku dan mulut (PMK) kepada masyarakat di lereng Gunung Merapi. Hal tersebut merupakan salah satu upaya edukasi warga agar memahami penyebaran PMK pada ternak.

“Perlu dilakukan pengawasan yang ketat biar tidak bermutasi atau menularkan satu dengan yang lainnya. Jangan khawatir, karena virus ini tidak menular kepada manusia tapi perlu pengawasan agar hewan ternak kita tidak bermutasi atau menular ke satu dengan yang lainnya,” jelas Sri Mulyani pada keterangan resminya, Selasa (17/5).

Sri Mulyani menyampaikan hingga saat ini kasus hewan yang terjangkit PMK sebanyak enam ekor, yang tersebar di dua kecamatan yakni empat ekor di Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang dan dua di Desa Tarubasan, Kecamatan Karanganom dengan tingkat kematian ternak 1-5%.

“Kondisi ternak sapi yang terkena PMK dalam keadaan sehat. Ia mengatakan PMK itu menyerang hewan, khususnya sapi, kerbau, domba, kambing. Sehingga cara mutasi dan penularannya sangat mudah, melalui udara, juga bisa lewat manusia ke hewan,” ungkap Sri Mulyani.

Sri Mulyani menjelaskan pihak Pemkab Klaten akan segera memesan  desinfektan dan vaksinasi, kepada Kementerian Pertanian. Proses desinfektan dan vaksinasi akan dilakukan pada Juni mendatang.