DKPP Klaten pastikan ternak mati di Lereng Merapi bukan PMK

Pihak DKPP Klaten juga telah melakukan berbagai upaya pencegahan dan sosialisasi terkait PMK kepada peternak di Kabupaten Klaten.

Ilustrasi Hewan Ternak. Sumber foto: hewan.id

Para peternak sapi dan kambing di sejumlah desa di Kecamatan Kemalang, Klaten, resah pasalnya beberapa pekan terakhir marak ternak mati dan sakit-sakitan. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten memastikan kejadian tersebut bukan penularan Penyakit Mulut dan Kuku ternak (PMK)

“Kejadian di Kemalang sudah ditangani oleh petugas kesehatan hewan kecamatan dan dokter hewan puskeswan Kecamatan Karangnongko. Dan setelah diperiksa tidak menujukkan gejala penyakit mulut dan kuku,” jelas Kasie Kesehatan Hewan Bidang Peternakan dan Keswan DKPP Klaten, Awik Purwanti kepada tim Alinea.id, Kamis (12/5).

Awik menjelaskan bahwa gejala PMK yang dialami ternak biasanya demam tinggi sekitar 39-41 derajat celcius, air liur berlebihan dan berbusa, dan beberapa gejala lainnya. Namun, ternak di sejumlah desa di lereng Gunung Merapi tidak menunjukan gejala tersebut.

“Biasanya demam tinggi sekitar 39-41 derajat celcius, air liur berlebihan dan berbusa ada luka lepuh di lidah dan mukosa rongga mulut, tidak nafsu makan, sulit berdiri, nafas cepat,” papar Awik.

Terkait penanganan ternak yang terpapar PMK, Awik menjelaskan bahwa hewan yang sakit nantinya wajib dilakukan karantina atau dipisahkan dengan hewan yang sehat.