Pemprov Kaltim fokus perhatikan gizi remaja pra nikah dan ibu hamil cegah stunting

Menurut Hasil Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI), prevelensi stunting Kaltim meningkat 1% pada 2022.

Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi. Foto: Diskominfo Kaltim

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) menyatakan akan fokus memperhatikan gizi remaja pra nikah dan ibu hamil untuk mengatasi stunting, atau gagal tumbuh pada bayi. Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi mengatakan, dua kelompok tersebut berperan penting dalam mencegah stunting pada anak, sehingga penetrasi gizi harus maksimal.

“Yakni remaja putri, ibu hamil dan balita, ini perlu perhatian serius. Ini usia kritis kalau gizinya tidak tercukupi. Kesadaran ini tidak banyak, mereka makan sembarangan tidak memperhatikan gizinya saat hamil dan menyusui ini yang berpotensi stunting," kata Hadi saat menghadiri Pertemuan Tim Satgas Stunting, Kamis (13/4), dilansir dari kaltimprov.go.id.

Hadi menjelaskan, menurut Hasil Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI), prevelensi stunting Kaltim meningkat 1% pada 2022, dari  yang awalnya 22,8% menjadi 23,9%. Menurutnya, kenaikan 1% sudah menjadi peringatan bagi pihaknya untuk menggencarkan program di tiga kelompok sasaran.

"Tidak perlu khawatir (atas kenaikan stunting) tapi perlu waspada. Saya optimis Kaltim mampu menurunkan angka stunting," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Hadi juga mendorong masyarakat membangun gaya hidup sehat, seperti makanan harus Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) serta olahraga.