Cegah banjir di Samarinda, Pemprov Kaltim gencarkan normalisasi Sungai Karang Mumus

Normalisasi ini untuk mencegah banjir yang kerap kali merendam jalan dan permukiman hingga merugikan masyarakat.

Alat berat saat menormaliasi Sungai Karang Mumus, Samarinda. Foto: instagram @pemprov_kaltim

Pemerintah Provinsi Kalimatan Timur (Kaltim) menggencarkan normalisasi Sungai Karang Mumus (SKM) di Samarinda. Normalisasi ini untuk mencegah banjir yang kerap kali merendam jalan dan permukiman hingga merugikan masyarakat.

Gubernur Kaltim, Isran Noor menyebutkan, pihaknya sudah menggelontorkan dana di APBD 2019 sebesar Rp1,9 miliar dan APBD perubahan sebesar Rp20 miliar untuk program pengendalian banjir di Samarinda, termasuk untuk pengerukan sungai.

"Total dana untuk pengerukan Gang Nibung, penyempitan aliran sungai di belakang Pasar Segiri dan sejumlah titik lainnya mencapai Rp21,9 miliar,"kata Isran Noor dalam keterangannya, dikutip dari instagram @pemprov_kaltim, Jumat (12/8).

Isran meyakini, banjir yang terjadi di Samarinda salah satunya diakibatkan oleh pendangkalan Sungai Karang Mumus yang sudah mencapai 75-80%. Pengerukan diharapkan arus air menjadi lancar sehingga air tidak meluap ke pemukiman dan jalan.

"Penanganan Karang Mumus menjadi perhatian serius kami. Karena itu provinsi tetap memberikan dukungan pembiayaan. Kita ingin banjir bisa terus kita kurangi, kalau bisa sampai habis. Tidak sempat masuk ke rumah warga dan tidak lama-lama di jalanan airnya. Semua cepat masuk ke sungai karena sungainya sudah normal," katanya.