Pemprov Kaltim perkuat program penanggulangan AIDS, Tuberkulosis hingga Malaria

Sekda Kaltim menjelaskan per 2022, telah ditemukan 8.133 Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di wilayahnya.

Sekretaris Daerah Kaltim, Sri Wahyuni saat pelantikan Pengurus Wilayah Asosiasi Dinas Kesehatan (ADINKES) Katim. Foto: Humas Katim

Sekretaris Daerah Kalimantan Timur (Kaltim), Sri Wahyuni, menyatakan akan terus menekan persebaran penyakit menular AIDS, Tuberkulosis dan Malaria (ATM) dengan memperkuat perencanaan dan penganggaran program penanggulangan. Menurutnya, penurunan ATM menjadi salah satu program prioritas daerah, sehingga atensi penanggulangan akan selalu dikawal.

“Masalah penyakit menular di Kaltim masih menjadi masalah utama bagi kesehatan masyarakat, khususnya ATM,” kata Sri saat pelantikan Pengurus Wilayah Asosiasi Dinas Kesehatan (ADINKES) Kaltim, dilansir dari instagram @pemprov_kaltim, MInggu (14/5).

Sri menjelaskan per 2022, telah ditemukan 8.133 Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di wilayahnya. Sementara itu, data penderita Tuberkulosis (TB) menunjukkan penemuan kasus dengan BTA Positif baru tercapai sebanyak 55% dari target minimal 85%.

"Sedangkan kasus Malaria, tahun 2022 telah ditemukan sebanyak 1.685 orang," sebutnya.

Sri mencatat ada beberapa kabupaten dan kota sudah dalam status bebas Malaria, yakni Samarinda, Balikpapan, Bontang dan Kutai Kartanegara. Meski begitu, ia meminta daerah tersebut meningkatkan surveilansnya.