Surabaya kurang guru SD-SMP, Pemkot ajukan tambahan ribuan PPPK ke pusat

Hal tersebut untuk menangani masalah jam mengajar para guru yang dinilai sudah overload, atau berlebih.

Ilustrasi PPPK guru Kota Surabaya. Foto: surabaya.go.id

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya segera mengajukan penambahan ribuan tenaga pengajar melalui seleksi Pengadaan Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK) ke Pemerintah Pusat. Hal tersebut untuk menangani masalah jam mengajar para guru yang dinilai sudah overload, atau berlebih.

“Kemarin kan ada 1.513 nantikan proses, terus untuk kuota tahun ini masih menunggu dari kementerian. Tapi kebutuhan kami tambah lagi 800-an (formasi kosong),” kata Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh, dilansir dari surabaya.go.id pada Jumat (5/5).

Yusuf menjelaskan, idealnya guru mengajar dalam sepekan yakni selama 24 jam. Namun, saat ini guru di Surabaya mengajar lebih dari ketentuan tersebut.

“Sekarang kan ada yang 28 sampai 30 jam dalam seminggu, karena tugas guru itu kan bukan hanya mengajar, tetapi juga harus menyiapkan materi, badan harus fit juga. Lain dengan staf, kalau jam mengajar guru terlalu banyak kan kasihan,” jelasnya.

Yusuf berharap, agar jam mengajar guru lebih efektif, maka akan mengusulkan penambahan tenaga pengajar melalui seleksi PPPK ke Pemerintah Pusat. Rencananya, ia akan mengusulkan tenaga pengajar untuk mengisi kekosongan di tingkat SD dan SMP.