Wagub Jateng minta masyarakat tak terpengaruh politik identitas jelang Pemilu 2024

Ia mengatakan, masyarakat Jateng harus bersikap dewasa dan mempertahankan kesatuan bangsa meski berbeda pandangan politik.

Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Taj Yasin saat Haul KH Ahmad Rifai di Kendal. Foto: jatengprov.go.id

Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Taj Yasin Maimoen, meminta masyarakat di wilayahnya tidak terpengaruh dengan politik identitas jelang Pemilu 2024. Ia mengatakan, masyarakat Jateng harus bersikap dewasa dan mempertahankan kesatuan bangsa meski berbeda pandangan politik.

“Dan perlu kita antisipasi juga, kita nggak perlu ke politik identitas. Identitas itu iya ada, namun nggak perlu sampai ke dalam. (Contohnya) Kalau tidak sama dengan kita nggak boleh kita dukung dan seterusnya. Nggak boleh ada lagi,” kata Gus Yasin, sapaannya di sela-sela Haul KH Ahmad Rifai di Kendal, Minggu (6/11).

Gus Yasin mengatakan, menjelang Pemilu 2024 mendatang, upaya politik mulai banyak dilakukan. Ia meminta jangan sampai keharmonisan masyarakat dinodai dengan oknum-oknum yang menggunakan dalih politik praktis.

Selain politik identitas, Gus Yasin juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah terhasut dengan paham radikal. Dijelaskannya, saat perjuangan merebut kemerdekaan banyak tokoh agama dan santri yang turut berkorban. Maka dari itu, sistem pemerintahan Demokrasi Pancasila ini sudah keputusan final para pendiri bangsa dan tokoh-tokoh agama.

Nah ini harus benar-benar kita serukan bahwa negara (sistem pemerintahan) Indonesia ini sudah final (sepakat). Tidak boleh lagi ada yang membahas apakah Pancasila itu islami atau tidak, karena itu adalah kesepakatan para ulama, termasuk Kiai Ahmad Rifai juga ikut andil memperjuangkan itu,” tegasnya.