Wagub Kaltim minta perusahaan di Kutai Barat perhatikan tonase truk cegah kerusakan jalan

Muatan berlebih menyebabkan jalan-jalan di wilayah tersebut rusak hingga membuat perbaikan yang dilakukan sia-sia.

Ilustrasi pertambangan. Foto: unsplash.com

Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Hadi Mulyadi, meminta perusahaan batu bara dan sawit di Kutai Barat memperhatikan tonase muatan truk pengangkut hasil produksi. Menurutnya, muatan berlebih menyebabkan jalan-jalan di wilayah tersebut rusak hingga membuat perbaikan yang dilakukan sia-sia.

“Kondisi jalan mulai dari Simpang Kota Bangun Kutai Kartanegara hingga Muara Gusik Kutai Barat yang merupakan status jalan nasional rusak parah. Pemprov memang ada membantu semampunya dalam perbaikan. Jalan ini diperbaiki tapi tidak bertahan lama,” kata Hadi di sela-sela kunjungan kerja ke Kutai Barat, Selasa (7/3).

Hadi menilai, tonase kendaraan yang melintas, khususnya pertambangan dan kelapa sawit, melebihi kelas dan kualitas jalan itu sendiri. Artinya, kualitas jalan tidak mampu menopang beban truk-truk bertonase besar tersebut.

Menurut Hadi harus ada pengawasan bersama agar masyarakat tidak dirugikan oleh kerusakan tersebut.

"Kasihan masyarakat. Makanya, kita minta ada kerja sama perusahaan untuk merawat jalan ini. Karena kurang lebih 87 kilometer cukup parah rusaknya," sebutnya.