Rusuh pasca-pemilu Zimbabwe, satu orang tewas

Tanpa pengakuan dunia internasional, siapapun pemimpin Zimbabwe berikutnya akan kesulitan untuk mendapatkan bantuan finansial internasional.

Aparat keamanan menargetkan pendukung oposisi Zimbabwe saat terjadi demonstrasi di Harare / Reuters

Satu orang tewas di Ibu Kota Zimbabwe, Harare, pada Rabu (1/8) akibat bentrokan antara pasukan kemanan dan demonstran pengunjuk rasa dari kubu oposisi yang menuding adanya kecurangan dalam pemilihan umum presiden Senin (30/7).

Suara tembakan menggelegar di jalanan, sementara para tentara yang mengerahkan kendaraan lapis baja dan sebuah helikopter militer, membersihkan jalanan.

Satu orang tertembak di dekat sebuah bus, kata sejumlah saksi mata di tempat kejadian perkara kepada fotografer Reuters.

Kekerasan terhadap para demonstran itu semakin mempersulit upaya Presiden Emmerson Mnangagwa untuk membuat negaranya diterima di dunia internasional, setelah dikucilkan semasa kekuasaan mantan presiden Robert Mugabe yang terguling oleh kudeta pada November lalu.

Sebelum aksi kekerasan itu terjadi, pemantau dari Uni Eropa mempertanyakan sejumlah kejanggalan dalam pemilu presiden dan parlemen pertama sejak Mugabe dipaksa mengundurkan diri usai 40 tahun berkuasa.