Iran tuding Twitter pelihara akun anti-pemerintah

Media Iran menuding Israel, Arab Saudi, dan oposisi di pengasingan mendalangi kampanye media sosial untuk menggulingkan pemerintah yang sah.

Ilustrasi / Pixabay

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menuding Twitter telah menutup akun asli milik penduduknya, sementara membiarkan akun anti-pemerintah yang didukung oleh Amerika Serikat tetap aktif.

Hello @Jack. Twitter has shuttered accounts of real Iranians, incl TV presenters & students, for supposedly being part of an 'influence op'. How about looking at actual bots in Tirana used to prop up 'regime change' propaganda spewed out of DC? #YouAreBots https://t.co/dTs0diYrM4 — Javad Zarif (@JZarif) September 16, 2018

Pada Agustus 2018, Facebook, Twitter, dan Alphabet secara bersamaan juga telah menghapus ratusan akun yang diduga terkait dengan operasi propaganda Iran.

Media Iran menuding Israel, Arab Saudi, dan kelompok-kelompok di pengasingan, termasuk Mujahideen Khalq yang memiliki beberapa anggota di Albania sebagai pihak-pihak yang berada di belakang kampanye media sosial yang menyerukan penggulingan pemerintahan berdaulat.

Pemimpin tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei sebelumnya menuduh Amerika Serikat dan Israel dalam bulan ini telah melancarkan perang media untuk terus mengecilkan posisi Teheran.