close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi / Pixabay
icon caption
Ilustrasi / Pixabay
Dunia
Senin, 17 September 2018 12:04

Iran tuding Twitter pelihara akun anti-pemerintah

Media Iran menuding Israel, Arab Saudi, dan oposisi di pengasingan mendalangi kampanye media sosial untuk menggulingkan pemerintah yang sah.
swipe

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menuding Twitter telah menutup akun asli milik penduduknya, sementara membiarkan akun anti-pemerintah yang didukung oleh Amerika Serikat tetap aktif.

Pada Agustus 2018, Facebook, Twitter, dan Alphabet secara bersamaan juga telah menghapus ratusan akun yang diduga terkait dengan operasi propaganda Iran.

Media Iran menuding Israel, Arab Saudi, dan kelompok-kelompok di pengasingan, termasuk Mujahideen Khalq yang memiliki beberapa anggota di Albania sebagai pihak-pihak yang berada di belakang kampanye media sosial yang menyerukan penggulingan pemerintahan berdaulat.

Pemimpin tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei sebelumnya menuduh Amerika Serikat dan Israel dalam bulan ini telah melancarkan perang media untuk terus mengecilkan posisi Teheran.

Negeri Para Mullah itu kini tengah menghadapi kesulitan ekonomi setelah Washington menerapkan kembali sejumlah sanksi yang menargetkan transaksi keuangan yang melibatkan dolar AS, sektor otomotif Iran, serta pembelian pesawat komersial dan logam, termasuk emas. (Reuters)

img
Soraya Novika
Reporter
img
Khairisa Ferida
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan