AS: Iran masih jadi penyokong utama terorisme

AS menilai Iran tetap menjadi negara utama penyokong terorisme di dunia dan bertanggung jawab atas semakin intensnya berbagai konflik.

Presiden Iran Hassan Rouhani terlihat di dalam jet tempur terbaru di Teheran, Iran, Selasa (21/8). ANTARA FOTO/Tasnim News Agency/Handout via REUTERS

Iran masih menjadi negara utama penyokong terorisme dengan jaringan pendanaan dan sel-sel operasional yang bekerja di seluruh dunia. Demikian ungkap sebuah laporan pemerintah Amerika Serikat.

Laporan yang berasal dari survei tahunan terorisme global Kementerian Luar Negeri AS menuduh Iran mengintensifkan banyak konflik dan mencoba mengganggu pemerintahan di Timur Tengah dan wilayah lainnya.

Koordinator urusan Kontraterorisme dari Kementerian Luar Negeri Amerika, Nathan A Sales, mengatakan bahwa jaringan penggalangan dana yang terhubung dengan Iran di Afrika Barat, gudang senjata di Amerika Selatan, dan kegiatan operasional di Eropa menunjukkan Iran tidak keberatan dengan terorisme di benua mana pun."

"Iran tetap menjadi negara utama penyokong terorisme di dunia dan bertanggung jawab atas semakin intensifnya berbagai konflik serta telah merusak kepentingan AS di Suriah, Yaman, Irak, Bahrain, Afghanistan dan Lebanon," ujar Sales, Rabu (19/9).

Sudah sejak 1984, AS menyebut Iran sebagai negara penyokong teror. Sejumlah negara lain yang juga masuk dalam daftar negara pendukung teror versi AS adalah Korea Utara, Suriah, dan Sudan.