Indonesia ajak filantropis bantu pengungsi Palestina

Selama 2018, bantuan Indonesia untuk UNRWA telah mencapai US$1,365 juta.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di Sidang Umum PBB, Kamis (27/9). IG/@retno_marsudi.

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi menyampaikan bahwa Indonesia saat ini sedang gencar menggalang dana dari para filantropis untuk membantu Badan Bantuan dan Pembanguan PBB untuk Palestina atau UNRWA menutupi kekurangan dana.

UNRWA mengurusi sekitar 5,3 juta pengungsi Palestina di beberapa wilayah seperti Yerusalem Timur, Gaza, Tepi Barat, Yordania, Lebanon, Suriah dan wilayah-wilayah pengungsian lainnya. Saat ini organisasi internasional itu sedang mengalami defisit anggaran sekitar US$447 juta sehingga menghambat pemberian bantuan kepada para pengungsi. 

Mayoritas pemasukan UNRWA berasal dari kontribusi sukarelawan negara-negara anggota, di samping pendanaan yang berasal dari PBB.

"Nah, untuk itu Indonesia juga berkomitmen untuk meningkatkan kontribusi filantropis kita salah satunya lewat BAZNAS (Badan Amil Zakat Indonesia) untuk membantu UNRWA menangani pengungsi Palestina," ujar Menlu RI Retno Marsudi yang tengah berada di New York, Amerika Serikat, untuk menghadiri Sidang Umum PBB ke-73 dalam keterangan yang diterima Alinea.id pada Kamis (27/9).

Selama tahun 2018, bantuan Indonesia untuk UNRWA, baik yang berasal dari pemerintah, sektor swasta, perguruan tinggi, maupun perorangan telah mencapai US$1,365 juta. Saat ini, UNRWA dan BAZNAS sedang menjajaki kerja sama terkait rencana peluncuran kampanye #Dignityispriceless dalam rangka menggalang dukungan dari rakyat Indonesia untuk membantu pengungsi Palestina.