Presiden Palestina: Yerusalem tidak untuk dijual

Di panggung PBB, Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyuarakan retorika keras terhadap Israel dan Amerika Serikat.

Yerusalem. / Pixabay

Saat tiba gilirannya berpidato di panggung Sidang Umum PBB ke-73 pada Kamis (27/9), Presiden Palestina Mahmoud Abbas bicara keras dan lugas menyangkut Israel dan Amerika Serikat. 

Presiden Abbas memulai pidatonya dengan mengatakan bahwa 'Yerusalem tidak untuk dijual', dan pernyataannya tersebut mengundang tepuk tangan dari hadirin. Dia kemudian mengecam UU negara bangsa Israel, dukungan pemerintahan Donald Trump terhadap Israel, serta sikap Washington dan Tel Aviv yang menolak mematuhi perjanjian internasional dan resolusi PBB.

"UU itu pasti mengarah pada penciptaan sebuah negara rasialisme, apartheid, dan demikian membatalkan solusi dua negara," kata Presiden Abbas.

Ini merupakan pidato pertama Abbas di PBB sejak AS memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Yerusalem. Menurut Abbas, kebijakan Trump tersebut membuat rakyat Palestina tidak lagi melihat Negeri Paman Sam sebagai mediator yang adil dalam proses perdamaian Palestina-Israel.

"Pemerintahan Trump telah mengingkari semua komitmen AS sebelumnya dan merusak solusi dua negara," ungkap Presiden Palestina itu.