Rusia, Jerman, Perancis, Turki serukan gencatan senjata di Suriah

Pemimpin Rusia, Jerman, Perancis, dan Turki berkumpul pada Sabtu (27/10) di Istanbul. Fokus mereka adalah isu Suriah.

Ilustrasi / Pixabay

Pemimpin Rusia, Jerman, Perancis, dan Turki pada Sabtu (27/10) menekankan pentingnya gencatan senjata di Suriah, dan mengatakan komite untuk membuat konstitusi baru hendaknya bersidang pada akhir tahun ini.

Pemimpin empat negara tersebut berkumpul dalam pertemuan puncak di Istanbul untuk membahas Suriah.

Ankara, yang telah lama mendukung oposisi untuk menggulingkan Presiden Bashar al-Assad dan Moskow, sekutu utama presiden Suriah itu, membuat perjanjian untuk menciptakan daerah bebas militer di kawasan Idlib, Suriah barat laut.

Idlib dan kawasan di dekatnya adalah benteng terakhir oposisi, yang mengangkat senjata pada 2011 menentang Bashar. Kawasan itu adalah tempat tinggal tiga juta orang, lebih dari setengahnya sudah melarikan diri ke wilayah lain, sementara pasukan pemerintah bergerak maju.

"Rusia dan Turki telah merundingkan perjanjian yang harus dilaksanakan ketat. Jaminan-jaminan dibuat ... Kami semua akan waspada guna menjamin komitmen-komitmen ini dipenuhi dan gencatan senjata stabil dan lestari," kata Presiden Perancis Emmanuel Macron kepada wartawan. "Kami berharap Rusia melakukan tekanan sangat jelas terhadap rezim Suriah."