Bahas soal Yerusalem, Menlu Retno panggil Dubes Australia

Hasil dari pertemuan Menlu Retno dan Dubes Gary Quinlan akan langsung disampaikan ke pemerintahan Australia.

Yerusalem / Pixabay

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno L.P Marsudi pada Selasa (16/10) sore memanggil Duta Besar Australia untuk Indonesia Gary Quinlan. Langkah ini terkait dengan laporan yang menyebutkan bahwa Australia tengah mempertimbangkan untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memindahkan kedutaan besar mereka ke sana.

"Kemarin pukul 17.15 WIB, Menlu Retno memanggil Dubes Quinlan untuk menyampaikan posisi Indonesia terhadap pernyataan Australia tersebut. Hasil dari pertemuan itu akan langsung disampaikan Dubes Quinlan ke Australia," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir atau yang akrab disapa Tata dalam pesan tertulis kepada Alinea.id, Rabu (17/10).

Pada Selasa (16/10), PM Scott Morrison mengungkapkan bahwa kendati pihaknya mempertimbangkan untuk mengakui Yerusalem dan memindahkan kedubesnya ke sana, namun Australia tetap berkomitmen atas solusi dua negara dalam penyelesaian konflik Israel-Palestina.

"Kami berkomitmen atas solusi dua negara, namun terus terang itu belum berjalan baik. Tidak banyak kemajuan yang telah dibuat," kata PM Morrison.

Menurut Morrison, sebuah skenario masa depan dapat melibatkan Australia yang mengakui ibu kota Palestina di Yerusalem Timur dan Israel di Yerusalem Barat. "Australia harus berpikiran terbuka untuk ini."