Sanksi terberat Amerika Serikat menanti Iran

Sanksi teranyar AS terhadap Iran digadang-gadang akan membuat Teheran terisolasi dari sistem keuangan internasional.

Ilustrasi / Pixabay

Amerika Serikat tengah bersiap menerapkan sanksi 'terberat'nya terhadap Iran, sebuah langkah yang telah memicu protes massal di negeri kaya minyak tersebut.

Pemerintahan Donald Trump memberlakukan kembali seluruh sanksi yang dihapus berdasarkan kesepakatan nuklir 2015, dengan menargetkan Iran dan negara-negara yang berdagang dengan Teheran.

Sanksi akan menghantam ekspor minyak, ekspedisi, dan perbankan atau secara gamblang dapat disebutkan semua bagian inti dari perekonomian Negeri Para Mullah.

Pada Minggu (4/11), ribuan warga Iran turun ke jalan dan meneriakkan 'Death to America', menegaskan penolakan mereka untuk bernegosiasi dengan AS. Demonstrasi ini berlangsung pada peringatan ke-39 pendudukan Kedutaan Besar AS di Teheran.

Sementara itu, Presiden Iran Hassan Rouhani telah bersumpah tidak akan mematuhi sanksi yang dijatuhkan AS. Di tengah krisis hubungan Washington-Teheran, militer Iran mengumumkan akan menggelar latihan pertahanan udara pada Senin (5/11) dan Selasa (6/11) untuk membuktikan kemampuan mereka.