Amnesty International cabut penghargaan untuk Aung San Suu Kyi

Amnesty International menegaskan bahwa Aung San Suu Kyi tidak lagi menjadi simbol harapan.

Aung San Suu Kyi. Wikipedia/Public Domain

Amnesty International telah menarik sebuah penghargaan hak asasi manusia bergengsi dari Aung San Suu Kyi, pemimpin de facto Myanmar. Suu Kyi dinilai mengkhianati nilai-nilai yang pernah dipegangnya.

Ini adalah yang terbaru dalam serangkaian penghargaan yang ditarik dari Aung San Suu Kyi, termasuk Elie Weisel dari Holocaust Museum dan Freedom of the City, yang dicabut oleh Edinburgh, Oxford, Glasgow dan Newcastle.

Pada hari Senin (12/11) Amnesty International mengatakan bahwa Aung San Suu Kyi tidak lagi menjadi simbol harapan. Mereka menyinggung soal ketidakpeduliannya yang jelas atas kekejaman terhadap Rohingya dan intoleransinya yang semakin meningkat terhadap kebebasan berbicara.

Suu Kyi menerima penghargaan duta hati nurani pada tahun 2009, saat dia berstatus sebagai tahanan rumah. Itu diberikan atas perannya dalam memperjuangkan perdamaian dan demokrasi. Dia digambarkan sebagai simbol harapan, keberanian dan pembelaan abadi terhadap hak asasi manusia oleh Irene Khan, sekretaris jenderal Amnesty International saat itu.

Kumi Naidoo, sekretaris jenderal Amnesty International saat ini, mengatakan dalam sebuah surat kepada Aung San Suu Kyi bahwa gelarnya sebagai duta hati nurani tidak lagi dapat dibenarkan.