Australia akan putuskan pemindahan kedubes ke Yerusalem saat Natal

Indonesia menolak menandatangani perjanjian perdagangan bebas jika Australia memindahkan kedubesnya dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Yerusalem / Pixabay

Di sela-sela KTT ke-33 ASEAN di Singapura, Perdana Menteri Scott Morrison dilaporkan telah memberi tahu Presiden Joko Widodo bahwa Australia akan membuat keputusan untuk memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem saat Natal.
 
Sebelumnya, pada Selasa (13/11), Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita menegaskan bahwa Jakarta tidak akan menandatangani perjanjian perdagangan bebas dengan Canberra jika pemerintahan Morrison bersikeras memindahkan kedubes mereka ke Yerusalem.

"Ini dapat ditandatangani kapan saja tapi ... bergantung pada posisi Australia soal kedubesnya," ungkap Enggar di Singapura seperti dilansir Nikkei Asian Review.

Morisson untuk pertama kali mengungkap hasrat pemindahan Kedubes Australia pada akhir Oktober lalu. Seketika, Indonesia merespons keras hal tersebut. Menlu Retno Marsudi memanggil Duta Besar Gary Quinlan untuk menyampaikan posisi RI atas keinginan Canberra tersebut.

"Indonesia menegaskan kembali bahwa posisi kami tetap mendukung solusi dua negara," ujar Menlu Retno.

KTT ASEAN adalah kesempatan pertama PM Morrison untuk berbaur dengan para pemimpin dunia lainnya sejak dia mengambil alih kepemimpinan Negeri Kanguru pada Agustus lalu.