Kelompok Houthi siap gencatan senjata dengan koalisi Arab Saudi

Perang Yaman telah memicu krisis kemanusiaan, menempatkan delapan juta orang di ambang kelaparan.

Seorang perawat merawat seorang anak lelaki yang terinfeksi difteria di rumah sakit al-Sabeen di Sanaa, Yaman, Minggu (21/10). ANTARA FOTO/REUTERS/Khaled Abdullah

Pemimpin kelompok pemberontak Houthi Mohammed Ali al-Houthi pada Minggu (18/11) mengumumkan, pihaknya siap untuk melaksanakan gencatan senjata, selama koalisi pimpinan Arab Saudi yang memerangi militannya di Yaman siap untuk melakukan hal yang sama.

"Kami bersedia untuk membekukan dan menghentikan operasi militer di semua lini untuk mencapai perdamaian yang adil dan terhormat jika mereka benar-benar menginginkan perdamaian bagi rakyat Yaman," ungkap al-Houthi, kepala Komite Revolusioner Tertinggi Houthi.

Al-Houthi juga menekankan bahwa pasukannya akan menghentikan peluncuran rudal dan serangan drone pada negara agresor Amerika Serikat dan Arab Saudi serta sekutu mereka di Yaman. Al-Houthi pun meminta pasukannya untuk menahan diri.

Dalam perang Yaman yang dimulai sejak 2015, AS mendukung koalisi pimpinan Arab Saudi.

Sebelumnya, tepatnya pada 30 Oktober lalu, Menteri Pertahanan AS James Mattis dan Kementerian Luar Negeri AS telah lebih dulu meminta pihak-pihak yang terlibat dalam konflik di Yaman untuk menyetujui gencatan senjata dalam 30 hari ke depan.