Tegang dengan Rusia, Ukraina berlakukan hukum darurat perang

Pada hari Minggu (25/11) Rusia menangkap tiga kapal AL Ukraina dan menahan 24 awaknya.

Ilustrasi / Pixabay

Anggota parlemen Ukraina pada Senin (26/11) waktu setempat sepakat untuk memberlakukan darurat militer atau hukum darurat perang di wilayah perbatasan negara itu dengan Rusia. Keputusan ini diambil setelah Rusia menangkap tiga kapal Angkatan Laut Ukraina dan menahan 24 pelaut di jalur perairan yang menghubungkan Laut Azov dan Laut Hitam.

Ini merupakan kali pertama Ukraina menunjukkan eskalasi besar dalam ketegangan dengan Rusia. Keduanya, sama-sama merupakan negara bekas Uni Soviet.

Hukum darurat perang, yang dapat memberi pemerintah kekuatan luar biasa atas masyarakat sipil, akan mulai berlaku pada 28 November dan akan berlangsung selama 30 hari. Terdapat 276 anggota parlemen yang memilih penerapan hukum darurat perang tersebut.

Dalam sebuah pernyataan di Twitter, Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengatakan bahwa darurat militer akan diterapkan hanya di wilayah yang berbatasan dengan Rusia atau berdekatan dengan wilayah di mana tentara Rusia ditempatkan. Itu termasuk wilayah yang berbatasan dengan Azov dan Laut Hitam serta sebagian perbatasan dengan Trasnistria, Moldova, tempat di mana pasukan Rusia berjaga.

Dalam penjelasannya terkait insiden pada Minggu tersebut, Ukraina menyebutkan bahwa dua kapal perang kecil dan satu tugboat atau kapal tunda diserang oleh Angkatan Laut Rusia setelah memasuki Selat Kerch. Ketiga kapal Ukraina tersebut dalam perjalanan menuju kota Mariupol dari Pelabuhan Odessa.