Konflik dengan Rusia, Ukraina minta dukungan Indonesia

Ketegangan terbaru Kiev-Moskow dipicu oleh penyerangan dan penahanan tiga kapal Ukraina oleh Rusia pada Minggu (25/11).

Ilustrasi / Pixabay

Ukraina mendorong para sekutu dan mitranya, termasuk Indonesia yang disebutnya sebagai kekuatan regional dan global yang berpengaruh, untuk mendukung integritas teritorial dan kedaulatan negaranya. Pemerintah Ukraina juga berharap Indonesia dapat mengambil semua langkah untuk mencegah agresi Rusia.

Pada Minggu (25/11), tiga kapal milik Ukraina diserang dan ditangkap oleh Angkatan Laut Rusia. Insiden itu menyebabkan sejumlah awak kapal terluka. 

Kapal-kapal Angkatan Laut Ukraina yang ditahan Rusia antara lain Berdyans, Nikopol, dan kapal tunda Yana Kapu. Mereka dihadang ketika berlayar menyeberangi laut dari pelabuhan Odessa ke pelabuhan Mariupol.

"Untuk pertama kalinya militer Rusia secara resmi memerintah penembakan kapal Ukraina dalam rangka menargetkan warga negara Ukraina. Kami memiliki semua bukti tidak terbantahkan bahwa agresi ini, serangan terhadap kapal perang Angkatan Laut Ukraina bukanlah sebuah kesalahan, bukan sebuah kecelakaan, tetapi tindakan yang disengaja. Termasuk penggunaan senjata terhadap pelaut Ukraina," jelas Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Volodymyr Pakhil seperti dikutip dari pernyataan tertulis yang diterima Alinea.id pada Selasa (27/11).

Lebih lanjut, Dubes Pakhil menyatakan bahwa aksi tersebut berupa bentuk lain dari agresi bersenjata yang dilancarkan Rusia terhadap Ukraina yang telah melanggar Pasal 2 Piagam PBB dan ketentuan Resolusi Sidang Umum PBB 3314(XXIX) 14 Desember 1974 tentang definisi tindak agresi.