2 bom di Iran tewaskan 95 orang, AS bela Israel

Pemimpin kelompok Hizbullah Lebanon yang didukung Iran, mengatakan mereka yang memperingati kematian Soleimani adalah “target".

Ilustrasi. Foto: Ist

Dua bom serempak meledak, sedikitnya 95 tewas di kota Kerman, sekitar 820 kilometer tenggara ibu kota, Teheran, Rabu (3/1). Korban jiwa jatuh pada peringatan terbunuhnya jenderal terkemuka Iran Qassem Soleimani oleh Amerika Serikat dalam serangan pesawat tak berawak pada tahun 2020. 

Sementara Timur Tengah masih gelisah atas perang Israel versus Hamas di Gaza. Diketahui bahwa Iran berpihak ke Hamas. Pada perang tersebut, Israel menyasar banyak warga sipil dan wartawan.

Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab. Bom disebut sebagai serangan paling mematikan yang menargetkan Iran sejak Revolusi Islam tahun 1979. Para pemimpin Iran berjanji akan menghukum mereka yang bertanggung jawab atas ledakan tersebut, yang melukai sedikitnya 211 orang.

Dilaporkan AP, kedua ledakan hanya berselang beberapa menit. Ledakan kedua memuntahkan pecahan peluru ke kerumunan orang yang berteriak-teriak melarikan diri dari ledakan pertama.

Menteri Kesehatan Iran, Bahram Einollahi, kepada TV pemerintah mengatakan korban tewas sebelumnya sebanyak 103 orang direvisi. Jumlahnya menyusut lebih rendah setelah para pejabat menyadari bahwa beberapa nama telah disebutkan dalam daftar korban. Namun banyak korban luka berada dalam kondisi kritis, sehingga jumlah korban tewas mungkin bertambah.