20 masih hilang setelah tanah longsor di Jepang

Longsor tersebut membuat orang-orang melarikan diri karena mengubur sebagian jalanan.

Ilustrasi. Pixabay

Dua mayat ditemukan setelah tanah longsor besar terjadi di sebuah kota peristirahatan, Kota Atami, di Jepang. Tanah longsor tersebut menyapu rumah-rumah di area tersebut pada Sabtu (3/7) setelah hujan lebat selama beberapa hari, dengan sekitar 20 orang lainnya masih hilang.

Tayangan di televisi lokal Jepang menunjukkan semburan lumpur melenyapkan bangunan sesaat setelah jatuh dari lereng bukit di Atami, Prefektur Shizuoka. Longsor tersebut membuat orang-orang melarikan diri karena mengubur sebagian jalanan.

"Saya mendengar suara yang mengerikan dan melihat tanah longsor mengalir ke bawah saat petugas penyelamat mendesak orang untuk mengungsi. Jadi saya berlari ke tempat yang lebih tinggi," kepala kuil di dekat bencana mengatakan kepada penyiar publik NHK. "Saat saya kembali, rumah dan mobil yang ada di depan kuil sudah tidak ada," kata kepala kuil lagi.

Perdana Menteri Yoshihide Suga mengatakan, bahwa layanan darurat dan militer telah meluncurkan misi penyelamatan dan evakuasi, memperingatkan bahwa lebih banyak hujan diperkirakan akan turun.

"Kemungkinan hujan lebat karena  hujan, jadi kita tetap harus waspada secara maksimal," katanya dalam rapat darurat bencana.

Curah hujan saat itu ialah 313 milimeter hanya dalam waktu 48 jam hingga Sabtu malam. Angka itu  lebih tinggi dari total rata-rata bulanan untuk Juli, yaitu 242,5 milimeter.