"Tolong kirim polisi sekarang, dia ada di ruang 112..."

Anak-anak panik menelepon 911 setidaknya setengah lusin kali dari ruang kelas.

Anak-anak berlari menyelamatkan diri saat peristiwa penembakan di Texas, Amerika Serikat. Foto Istimewa.

Anak-anak panik menelepon 911 setidaknya setengah lusin kali dari ruang kelas di Texas, Amerika Serikat (AS) saat pembantaian sedang berlangsung. Mereka memohon dan meminta bantuan polisi. Sementara di saat yang sama, sekitar 20 petugas polisi menunggu di lorong hampir satu jam sebelum masuk dan membunuh Salvador Ramos (18), pria bersenjata yang menembak dan menewaskan 19 anak-anak dan guru. 

Kolonel Steven McCraw, Direktur Texas Department of Public Safety mengatakan setidaknya dua anak melakukan beberapa panggilan darurat dari ruang kelas, setelah Ramos masuk dengan senapan semi-otomatis AR-15.

Ramos melakukan penembakan di Sekolah Dasar Robb, Texas setelah sebelumnya menembak dan melukai neneknya di rumahnya. Peristiwa itu menjadi penembakan sekolah paling mematikan di AS dalam hampir satu dekade.

"Dia ada di ruang 112," bisik seorang gadis di telepon, saat meminta bantuan pada pukul 12.03, lebih dari 45 menit sebelum tim taktis yang dipimpin Patroli Perbatasan AS akhirnya menyerbu masuk dan mengakhiri pengepungan.

Menurut McCraw, komandan di tempat, kepala departemen kepolisian distrik sekolah di Uvalde, Texas, percaya pada saat itu Ramos dibarikade di dalam dan anak-anak tidak lagi dalam bahaya. Dus, polisi memilih untuk menunggu dan bersiap dulu sebelum menyerbu masuk.