Arab Saudi rombak kabinet, pangeran yang pernah dibui jadi Menlu

Ibrahim Assaf ditugaskan menjadi Menlu Arab Saudi menggantikan Adel al-Jubeir yang telah menjabat sejak 2015.

Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman menghadiri upacara kelulusan kadet Akademi Angkatan Udara Raja Faisal angkatan 95 di Riyadh, Arab Saudi, Minggu (23/12). ANTARA FOTO/Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS

Arab Saudi mengumumkan perombakan besar-besaran kabinet, sebuah langkah yang menurut para ahli bertujuan mengonsolidasikan lebih banyak kekuasaan ke tangan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS). Sang pangeran berada di pusaran kritik atas keterlibatannya dalam Perang Yaman, hubungannya dengan Israel, dan pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

Menurut sejumlah pengamat politik Timur Tengah, perombakan ini menempatkan jabatan penting di kabinet, militer, dan gubernur di tangan anggota keluarga kerajaan yang lebih muda dan sejumlah tokoh lain yang lebih dekat dengan MBS.

Ali Shihabi, pendiri Arabia Foundation, sebuah think tank yang dekat dengan kepemimpinan di Riyadh mengatakan kepada The Independent bahwa MBS tengah mengonsolidasikan kekuatan.

"Tidak hanya kabinet, gubernur-gubernur baru juga sangat dekat dengannya," ungkap Shihabi.

Terlepas dari skandal pembunuhan brutal Khashoggi, seorang penasihat dekat putra mahkota, Turki al-Sheikh, bertahan pada jabatannya sebagai menteri olahraga.