Pangeran Arab Saudi masih banyak yang dibui

Sejumlah anggota keluarga Kerajaan Arab Saudi, eks menteri, dan pengusaha yang ditahan dituding terlibat korupsi.

Ilustrasi penjara / Pexels

Otoritas keamanan Arab Saudi masih menahan sejumlah anggota keluarga kerajaan, mantan menteri, dan pengusaha. Penangkapan terhadap para koruptor terus digalakkan setelah genderang perang antikorupsi ditabuh.

Para pejabat pemerintahan dan orang dekat tahanan mengungkapkan banyak tahanan dipenjara tanpa dakwaan dan tidak diizinkan berhubungan dengan anggota keluarga dan para pengacaranya. "Banyak pangeran dan mantan pejabat ditahan di penjara berkeamanan maksimum dan beberapa di antaranya menjadi korban kekerasan," demikian laporan Wall Street Journal dilansir Al Jazeera pada Jumat (6/7).

Salah satu tahanan itu adalah anggota senior keluarga kerajaan, Pangeran Turki bin Abdullah yang menjabat sebagai gubernur Riyadh dan putra mendiang Raja Abdullah, pemimpin Arab Saudi sebelumnya.

Dalam penelusuran Wall Street Journal, beberapa lainnya yang masih ditahan adalah Mohammed al-Amoudi, pengusaha Arab Saudi-Ethiopia Bakr bin Laden, pimpinan perusahaan raksasa Binladin Group Amr al-Dabbagh, mantan kepala badan investasi Saudi dan Adel Fakeih, mantan menteri ekonomi yang pernah menjadi penasihat MBS.

Beberapa pejabat Saudi lainnya mengungkapkan, tiga miliarder dari keluarga Mahfouz, kelompok perbankan utama di Arab Saudi, juga ditahan tanpa alasan yang jelas.