sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Akhirnya perempuan Arab Saudi boleh kemudikan mobil

Perempuan Arab Saudi kini bisa menikmati kebebasan yang selama ini mereka tuntut, menyetir mobil.

Dika Hendra
Dika Hendra Minggu, 24 Jun 2018 17:36 WIB
Akhirnya perempuan Arab Saudi boleh kemudikan mobil

Perempuan Arab Saudi kini bisa menikmati kebebasan yang selama ini mereka tuntut, menyetir mobil. 

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, perempuan Saudi bisa mengendarai mobil di jalanan. Kini, Saudi bukan lagi negara satu-satunya yang melarang perempuan mengendarai mobil.

Pencabutan larangan perempuan berkendara mobil mulai diberlakukan pada Minggu (24/6). Itu menjadi kemenangan para aktivis perempuan yang berjuang keras untuk menuntut hak itu selama beberapa dekade. 

Pencabutan larang berkendara bagi perempuan merupakan bagian reformasi sosial dan budaya yang digelorakan Putra Mahkota Arab Sadu Mohammed bin Salman atau lazim dikenal dengan julukan MBS.

“Kini semua perempuan yang memiliki hak bisa berkendara dengan mobil di mana pun di Saudi,” ujar juru bicara otoritas lalu lintas Kolonel Samy bin Mohammad dilansir al-Ekhbariya.

Arab Saudi merupakan negara yang memiliki beragam aturan mengikut khusus bagi perempuan itu, telah mengeluarkan surat izin mengemudi bagi perempuan pada awal bulan ini. Mereka juga meluncurkan program kampanye berkendara selama tiga hari sejak Kamis (21/6) dengan sebutkan 'tempatkan kepercayaan pada Tuhan dan berkendaralah'. 

Itu bertujuan untuk mengedukasi perempuan dan meningkatkan kesadaran tentang regulasi keselamatan dalam mengendarai mobil.

Ribuan perempuan Saudi turun ke jalanan dengan mengendarai mobil. Mereka merayakan kemenangan tersebut. “Ini menjadi momen paling bersejarah bagi perempuan Saudi,” kata presenter televisi Saudi, Sabika al-Dosari, dilansir BBC

Sponsored

Dia mengaku langsung mengendarai mobil setelah aturan pencabutan itu resmi diberlakukan.

Kemudian, para aktivis di Saudi menyambut pencabutan larangan tersebut. Tapi, mereka memperingatkan tentang banyaknya aturan agar perempuan bisa mengendarai mobil.

“Itu memang langkah baik. Tapi, banyak tantangan bagi perempuan setelah pencabutan aturan itu,” kata konsultan Timur Tengah untuk organisasi non-pemerintahan, Equality Now, Suad Abu-Dayyeh. “Biaya untuk belajar mengemudi bagi perempuan enam kali lebih mahal dibandingkan pria,” katanya kepada Al Jazeera. Itu menjadikan banyak perempuan Saudi mengalami kesulitan belajar mobil dan terbatasnya kursus mengendarai mobil di Saudi.

Sistem perwalian bagi perempuan Saudi juga masih berlaku ketat. Perempuan harus mendapatkan izin dari wali seperti ayah, suami atau kakak lelaki, untuk bisa belajar, wisata, dan aktivitas lainnya. Para aktivis hak asasi manusia menyatakan sistem perwalian itu menjadi hal utama yang harus diperjuangkan perempuan Saudi.

“Kita menuntut pemerintahan Saudi menghapus sistem perwakilan karena membatasi pergerakan perempuan Saudi,” kata Abu-Dayyeh. “Perempuan tidak bisa pergi ke luar negeri tanpa izin wali laki-laki. Mereka tidak bisa belajar di luar negeri. Mereka tidak bisa memiliki paspor. Padahal, itu adalah hak asasi bagi perempuan,” jelasnya.

Upaya perempuan Saudi menuntut bebas mengemudi mobil telah diperjuangkan sejak beberapa dekade lalu. Pada 1990, lebih dari 40 perempuan mengendarai mobil di Riyadh. Itu menjadi demonstrasi publik pertama melawan larangan berkendara.

Berita Lainnya
×
tekid