Pasca-kecelakaan Ethiopian Airlines, AS: Boeing 737 Max 8 laik terbang

Saat banyak maskapai di dunia berbondong-bondong menerapkan larangan terbang bagi Boeing 737 MAX 8, AS mengambil langkah sebaliknya.

Polisi federal Ethiopia berada di lokasi jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines penerbangan ET 302, dekat kota Bishoftu, tenggara Addis Ababa, Ethiopia, Senin (11/3/2019). ANTARA FOTO/REUTERS/Tiksa Negeri

Kecelakaan mematikan kedua yang menimpa Boeing 737 MAX 8 dalam selang waktu kurang lebih lima bulan telah memperbarui kekhawatiran keselamatan yang dapat memengaruhi peruntungan Boeing.

737 MAX merupakan versi terbaru dari 737, pesawat terlaris yang pernah ada. Sejak memulai debutnya pada 2017, Boeing telah mengirim lebih dari 350 737 MAX dengan beberapa versi.

Lusinan maskapai di seluruh dunia menggunakan pesawat ini karena efisiensi bahan bakar dan utilitasnya untuk penerbangan jarak pendek dan menengah.

Boeing telah menerima lebih dari 5.000 pesanan untuk berbagai versi MAX. Daftar harganya dari US$100 juta hingga US$135 juta, dan maskapai penerbangan langganan akan mendapatkan diskon besar. 

Kecelakaan Boeing 737 MAX 8 pertama kali terjadi pada 29 Oktober 2018, ketika pesawat yang dioperasikan maskapai Lion Air tujuan Jakarta-Pangkal Pinang jatuh ke Laut Jawa. Insiden itu menewaskan 189 orang.