AS dan Taiwan kembali memulai kerja sama

Keduanya berkomunikasi sejak 1994 untuk membahas perdagangan dan investasi bilateral. Namun, sempat ditangguhkan pada era Donald Trump.

Bendera Amerika Serikat-Taiwan. Foto RTI

Amerika Serikat (AS) dan Taiwan sepakat mengadakan pembicaraan rutin tentang berbagai masalah, mulai dari rantai pasokan teknologi hingga impor daging setelah pertemuan Perjanjian Kerangka Kerja Perdagangan dan Investasi pertama mereka dalam lima tahun terakhir.

Kantor Perwakilan Dagang AS dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan pada Rabu (30/6) di Taipei menyatakan, kedua pihak akan membentuk kelompok kerja untuk membahas banyak topik, termasuk hak-hak buruh dan kekayaan intelektual.

Kepala Negosiator Perdagangan Taiwan, John Deng, mengatakan, pertemuan itu merupakan langkah penting menuju penandatanganan kesepakatan perdagangan penuh dengan AS, meskipun bakal memakan waktu. “Kesepakatan tidak bisa terjadi hanya dalam satu pertemuan," katanya dalam sebuah pengarahan. "Akan ada banyak pembicaraan ke depannya."

Kesepakatan perdagangan bilateral akan menjadi kudeta bagi Presiden Tsai Ing-wen. Sementara itu, sebagian besar ekspor Taiwan ke AS sudah bebas tarif, kesepakatan dengan Washington mungkin memberikan perlindungan politik untuk perjanjian serupa dengan negara-negara yang ingin meningkatkan hubungan dengan Taiwan, tetapi waspada terhadap serangan balasan dari China, yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya.

Menurut mantan Direktur Kebijakan Departemen Luar Negeri Taiwan, Christian Castro, pembicaraan yang terjadi begitu awal dalam masa jabatan Presiden AS, Joe Biden, merupakan indikasi signifikan tentang seberapa jauh hubungan AS-Taiwan telah bergeser dalam lima tahun terakhir.