AS-Tiongkok debat soal Laut China Selatan di PBB

Laut China Selatan telah menjadi salah satu dari banyak titik nyala dalam hubungan antara China-AS yang tidak harmonis.

Foto ilustrasi / Pixabay

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken pada Senin (9/8) mengatakan bahwa telah terjadi praktik intimidasi di Laut China Selatan (LCS). Dia memperingatkan Dewan Keamanan PBB (DK PBB) bahwa konflik di wilayah perairan itu akan memiliki konsekuensi global yang serius bagi keamanan dan perdagangan.

Pernyataan Blinken memicu teguran keras dari pihak China.

LCS telah menjadi salah satu dari banyak titik nyala dalam hubungan antara China-AS, dengan Washington menolak apa yang disebutnya sebagai klaim teritorial yang melanggar hukum oleh Beijing di perairan yang kaya sumber daya itu.

"Konflik di LCS, atau di lautan mana pun, akan memiliki konsekuensi global yang serius bagi keamanan, dan perdagangan," kata Blinken dalam pertemuan DK PBB tentang keamanan maritim. "Ketika sebuah negara tidak menghadapi konsekuensi karena mengabaikan aturan ini, hal itu memicu impunitas dan ketidakstabilan yang lebih besar di mana-mana."

Tiongkok mengklaim sebagian besar wilayah LCS yang tumpang tindih dengan zona ekonomi eksklusif milik sejumlah negara seperti Vietnam, Malaysia, Brunei, Indonesia, dan Filipina.