Australia-Selandia Baru berupaya membuka kembali perbatasan

Kedua negara memiliki tingkat fatalitas akibat Covid-19 hanya 1%, jauh di bawah sebagian besar negara lain.

Warga berselancar di Pantai Bondi, Sydney, Australia, Selasa (28/4) yang sempat ditutup untuk menekan penyebaran penularan Covid-19. ANTARA FOTO/REUTERS/Loren Elliott

Australia dan Selandia Baru pada Selasa (5/5) mengatakan upaya untuk melanjutkan perjalanan antara kedua negara akan memakan waktu. Kedua negara telah lebih dari satu bulan menutup perbatasan mereka bagi seluruh nonwarga negara dan memberlakukan karantina wajib pada siapa pun yang kembali dari luar negeri.

Saat ini, Australia dan Selandia Baru sedang dengan hati-hati membuka kembali ekonomi mereka yang sebagian besar tutup menyusul pandemik Covid-19.

Kedua negara memiliki tingkat fatalitas akibat Covid-19 hanya 1%, jauh di bawah sebagian besar negara lain. Sementara jumlah kasus baru hanya sebagian kecil dari puncak wabah mereka pada Maret.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison menuturkan, perjalanan melintasi Laut Tasman antara kedua negara akan menjadi rute internasional pertama yang dimulai kembali.

"Ketika melihat orang-orang Australia melakukan perjalanan dari Melbourne ke Cairns, pada saat itu saya berharap semuanya kembali normal, kita dapat terbang dari Melbourne ke Auckland atau Christchurch," ujar PM Morrison kepada wartawan di Canberra.