Azan salat Jumat warnai peringatan sepekan serangan teror Christchurch

Ribuan orang berkumpul di Hagley Park, Christchurch, pada Jumat (22/3) untuk memperingati sepekan tragedi teror yang menewaskan 50 orang.

Dua wanita saling berpelukan dekat Masjid Al Noor di Christchurch, Selandia Baru, Minggu (17/3). ANTARA FOTO/REUTERS/Jorge Silva

Memperingati sepekan serangan teror di dua masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru, ribuan orang berkumpul di Hagley Park pada Jumat (22/3). Dalam kesempatan itu, Gamal Fouda, imam Masjid Al Noor menggelar khotbah. 

Dia menegaskan bahwa Selandia Baru tidak dapat dipecah belah. Fouda menyerukan agar para pemimpin dunia bekerja sama untuk melenyapkan ujaran kebencian.

Fouda yang selamat dari serangan teror berbicara dari panggung sementara yang didirikan di Hagley Park, di seberang Masjid Al Noor. Menurutnya, upaya pelaku teror untuk menyebarkan kebencian lewat penembakan massal justru memicu cinta dan kasih sayang.

"Jumat lalu saya berdiri di masjid ini dan melihat kebencian dan amarah di mata teroris itu," kata dia. "Hari ini di tempat yang sama, saya melihat cinta dan kasih sayang di mata ribuan warga Selandia Baru dan manusia dari seluruh dunia."

Dia berterima kasih kepada warga yang saat itu berada di sekitar lokasi penembakan yang bersedia membukakan pintu rumah mereka untuk menyelamatkan orang-orang yang lari dari pembunuh dan juga kepada warga yang menepikan mobil untuk mengulurkan tangan.