Bahaya rencana damai Rusia vs Ukraina ala Trump 

Trump berniat menekan Ukraina untuk merelakan sebagian wilayahnya kepada Rusia.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Helsinki, Finlandia, Senin (16/7/2018) / Reuters

Calon presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengklaim bakal mampu menghentikan perang Rusia vs Ukraina jika ia memenangkan Pilpres AS 2024. Trump bahkan sudah punya proposal terperinci untuk solusi damai konflik tersebut. Ia sesumbar bisa mendamaikan kedua negara bahkan sebelum disumpah jadi presiden. 

Dalam proposal damainya, Trump berencana menekan Ukraina untuk menyerahkan sejumlah kawasan kepada Rusia, termasuk di antaranya Semenanjung Krimea dan Donbas. Tak seperti presiden AS saat ini Joe Biden, Trump tak punya niat mengeluarkan duit dan menggelontorkan senjata untuk membantu Ukraina menghalau invasi Rusia. 

"Rusia dan Ukraina mau menyelamatkan muka, mereka sebenarnya mau jalan keluar," kata salah satu orang dekat Trump kepada Washington Post. Ia menirukan ucapan Trump dalam salah satu pembicaraan rahasia antara Trump dan sejumlah politikus Partai Republik. 

Trump telah lama dikenal dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Rusia bahkan disebut-sebut turut membantu mengorkestrasi kampanye Trump di Pilpres AS 2016. Sejumlah media AS menyebut Trump mengagumi gaya kepemimpinan Putin yang otoriter. Sebaliknya, Trump punya riwayat hubungan yang buruk dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.  

Dalam sebuah wawancara, pertengahan Maret lalu, Trump mengakui ia sudah mengantongi rencana untuk mendamaikan Putin dan Zelenskyy jika terpilih sebagai presiden AS. Namun, ia tak mau mengungkap isi rencana tersebut di depan publik.