Banjir di Shanxi China: 15 tewas dan 3 lainnya hilang

Bencana ini terjadi usai banjir menerjang Provinsi Henan pada Juli 2021, yang mencatatkan rekor korban tewas hingga 300 orang.

Petugas penyelamat menguras air banjir setelah hujan deras di Jiexiu, Kota Jinzhong, Shanxi, China, pada Senin (11/10/2021) waktu setempat. Foto China Out via AFP

Sedikitnya 15 orang dilaporkan tewas dan tiga lainnya masih hilang akibat banjir imbas hujan deras di Provinsi Shanxi, China utara. Bencana setidaknya berdampak terhadap 1,75 juta orang serta mengakibatkan 19.500 rumah rusak, tetapi hanya 120.000 jiwa yang mengungsi.

Berdasarkan laporan Global Times, yang dikelola pemerintah, pada Selasa (12/10) waktu setempat, kerugian ekonomi diperkirakan sebesar US$770 juta. Namun, tidak diperinci daerah mana saja di Shanxi yang terdampak parah.

Sementara itu, kantor berita Xinhua melaporkan, tanggap darurat banjir sudah diturunkan dan situasi saat ini sudah stabil. Tinggi air sungai pun telah di bawah tanda peringatan.

Di sisi lain, 190.000 ha tanaman diperkirakan juga terdampak banjir. Dalam sebuah rekaman video yang diterbitkan Shanxi Evening News, penyelamat mengarungi air keruh dan mengambang di atas rakit di jalan-jalan kota yang banjir.

Beberapa pekerja terlihat memperbaiki bendungan yang rusak dan rel kereta api dibiarkan menggantung di atas air setelah bagian dari jembatan yang mereka tumpangi runtuh.