Boeing pangkas produksi bulanan jet 737

Boeing memangkas produksi bulanan 737 untuk mengalihkan lebih banyak sumber daya guna membawa pesawat jenis itu kembali mengudara.

Ilustrasi / Pexels

CEO Boeing Dennis Muilenburg mengatakan bahwa perusahaannya memangkas produksi bulanan pesawat 737 untuk mengalihkan lebih banyak sumber daya yang bekerja guna membawa pesawat 737 Max yang saat ini dilarang terbang di seluruh dunia kembali mengudara.

"Kami sedang menyesuaikan sistem produksi sementara 737 untuk mengakomodasi jeda dalam pengiriman Max, memungkinkan kami memprioritaskan sumber daya tambahan untuk fokus pada sertifikasi perangkat lunak dan membuat Max bisa terbang kembali.

"Kami telah memutuskan untuk sementara waktu beralih dari tingkat produksi 52 pesawat per bulan menjadi 42 pesawat per bulan mulai pada pertengahan April," kata Muilenburg, Jumat (5/4/2019), sebagaimana dikutip dari kantor berita Xinhua.

Muilenburg, dalam sebuah pernyataan video pada Kamis (4/4), mengakui untuk pertama kalinya bahwa data buruk berperan dalam dua kecelakaan udara,  yakni Lion Air Indonesia Penerbangan 610 pada Oktober 2018 dan Ethiopian Airlines Penerbangan 302 pada Maret, yang melibatkan pesawat 737 Max. Fitur otomatisasi MCAS (Maneuvering Characteristics Augmentation System) pesawat aktif sebagai respons terhadap informasi angle of attack/AOA (sudut serangan) yang keliru.

Pada Jumat (5/4/2019), Muilenburg menuturkan bahwa perusahaan memiliki tanggung jawab untuk menghilangkan risiko ini, dan membuat kemajuan pada pembaruan perangkat lunak 737 Max yang akan mencegah kecelakaan serupa terjadi lagi.