Cegah gelombang II Covid-19, Spanyol perketat aktivitas

Tingkat infeksi harian di "Negeri Matador" diperkirakan melonjak pada musim dingin.

Seseorang dengan mengenakan masker melakukan swakarantina saat pandemi Covid-19 di Montserrat Monastery di Barcelona, Spanyol. Freepik

Beberapa wilayah di Spanyol memperketat pembatasan aktivitas masyarakat per Senin (19/10). Upaya ini untuk mengantisipasi terjadinya gelombang kedua penularan coronavirus baru (Covid-19), yang tampaknya akan mendorong negara dengan beban kasus tertinggi di Eropa Barat di atas 1 juta infeksi pada pekan ini.

Pengetatan seperti yang hendak dilakukan Pemerintah Burgos, menutup wilayah untuk seluruh perjalan penting mulai Selasa (20/10) malam. Pangkalnya, tingkat infeksi di utara Castile dan Leon ini menembus 500 kasus per 100.000 orang.

Pihak berwenang di wilayah utara Castile dan Leon mengumumkan mereka akan menutup kota Burgos dan Aranda de Duero di dekatnya untuk semua kecuali perjalanan penting mulai Selasa (20/10) malam setelah tingkat infeksi di daerah itu melampaui 500 kasus per 100.000 orang.

"Kami berada dalam keadaan yang mirip dengan Maret atau April," kata Wali Kota Burgos, Daniel de la Rosa, kepada penyiar TVE, mengingat awal pandemi, ketika banyak orang Spanyol karantina mandiri di rumah untuk menghentikan penyebaran.

Demikian pula dengan Aragon, pusat beberapa perjangkitan yang terkait pekerja pertanian migran selama musim panas. Pemerintah setempat memberlakukan batasan kapasitas di bar dan restoran serta melarang penjualan alkohol di toko-toko pada pukul 22.00-08.00.