China: Kanada terapkan standar ganda dalam kasus bos Huawei

Penangkapan bos Huawei, Meng Wanzhou, atas permintaan AS telah membuat tegang relasi China dan Kanada.

Meng Wanzhou, eksekutif Huawei. Penangkapannya di Vancouver telah memicu ketegangan diplomatik antara China, Kanada, dan Amerika Serikat. Huawei/Handout via REUTERS

Duta besar China untuk Kanada menuduh pemerintah Kanada menerapkan standar ganda dan mengabaikan kedaulatan hukum negaranya. Pernyataan ini muncul di tengah perselisihan diplomatik kedua negara yang dipicu penangkapan eksekutif Huawei Meng Wanzhou atas permintaan ekstradisi Amerika Serikat.

Beijing mengecam penangkapan Meng Wanzhou, yang menjabat sebagai Direktur Keuangan Global Huawei Technologies Co, dan mengancam aksi balasan jika kasusnya tidak dibatalkan.

Beberapa hari setelah peristiwa itu, China menahan dua warga Kanada, yakni pengusaha Michael Spavor dan mantan diplomat yang juga penasihat International Crisis Group (ICG) Michael Kovrig. Keduanya diselidiki karena dianggap membahayakan kemanan nasional negara itu.

Dalam sebuah artikel di harian Ottawa Hill Times yang diterbitkan pada Rabu (9/1), Dubes Lu Shaye mengatakan permintaan Kanada untuk membebaskan kedua orang itu mencerminkan standar ganda yang lahir dari keegoisan Barat dan supremasi kulit putih. 

Lu menulis, "Tampaknya, mereka, hukum Kanada atau negara-negara Barat wajib ditaati dan diikuti, sementara hukum China tidak demikian, dan tidak boleh dihormati."