China kembali menegaskan opsi militer atas Taiwan

Pidato Xi Jinping berlangsung sehari setelah presiden Taiwan menyerukan China untuk mencari solusi damai atas perbedaan pandangan mereka.

Ilustrasi / Pixabay

Presiden Xi Jinping mengatakan bahwa tidak ada yang dapat mengubah fakta bahwa Taiwan adalah bagian dari China. Dia menambahkan, Beijing tidak akan menghilangkan opsi untuk menggunakan kekuatan militer demi memastikan reunifikasi.

Xi menegaskan hal tersebut pada Rabu (2/1), dalam pidato bertajuk 'the Message to Compatriots in Taiwan', yang menandai peringatan 40 tahun pernyataan kebijakan utama yang pada akhirnya menyebabkan cairnya hubungan dengan Taiwan. 

"Kami dengan tegas menentang mereka yang berkonspirasi di balik ide 'Dua China', 'Satu China-Satu Taiwan' atau Kemerdekaan Taiwan," tutur Xi di hadapan para pejabat senior Partai Komunis dan sejumlah pebisnis Taiwan. 

Presiden Xi menambahkan, "Kami telah mencapai kemenangan besar dengan mengalahkan segala kegiatan pro-kemerdekaan atau separatis. Tidak seorang pun, dan tidak satu partai pun dapat mengubah sejarah dan hukum bahwa Taiwan adalah bagian dari China dan kedua sisi selatan itu milik China."

China, menurut Presiden Xi, memiliki opsi untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan terhadap pasukan yang menganggu reunifikasi secara damai dan kegiatan separatis kemerdekaan Taiwan.