China malah impor vaksin Covid-19, kewalahan?

Perusahaan farmasi China impor 100 juta dosis vaksin BioNTech.

Ilustrasi pengembangan vaksin Covid-19/Pixabay.

Perusahaan farmasi asal China, Shanghai Fosun Pharmaceutical Group, pada Rabu (16/12) mengaku telah menyetujui pembelian setidaknya 100 juta dosis vaksin Covid-19 milik perusahaan Jerman, BioNTech.

China memang dengan cepat mengembangkan kandidat vaksin Covid-19 sendiri dan mampu meningkatkan kapasitas produksi. Namun, perusahaan lokal setempat juga telah bermitra dengan produsen asing untuk memasok vaksin bagi negara dengan populasi terpadat di dunia tersebut.

Pihak Fosun Pharma mengatakan, anak perusahaannya telah menandatangani perjanjian dengan BioNTech yang bertujuan untuk memastikan pasokan yang memadai bagi vaksin di China. Perusahaan tersebut akan melakukan pembayaran awal sebesar US$152 juta.

Sisanya, jelas Fosun Pharma, akan dibayar setelah menerima otorisasi untuk mengomersialkan vaksin tersebut di China daratan. Perjanjian tersebut tidak merinci kapan vaksin itu akan tiba negera tersebut.

Vaksin Covid-19 milik Pfizer dan BioNTech telah mendapat persetujuan penggunaan darurat di negara-negara seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Singapura. Sementara Beijing memiliki lima vaksin yang sedang menjalani uji coba tahap akhir pengembangan. Setidaknya satu juta orang akan menerima suntikan setelah kandidat vaksin disetujui untuk penggunaan darurat.