Covid-19: Spanyol kehilangan 900.000 lapangan kerja

Spanyol memiliki angka kematian tertinggi kedua di dunia akibat Covid-19 setelah Italia.

Petugas ambulans dengan pakaian pelindung tiba bersama seorang pasien di Rumah Sakit Severo Ochoa di Leganes, Spanyol, Kamis (26/3), di tengah penularan Covid-19. ANTARA FOTO/REUTERS/Susana Vera

Spanyol telah kehilangan lapangan kerja dalam rekor tercepat sejak pemberlakuan lockdown untuk melawan Corvid-19. Demikian data jaminan sosial pada Kamis (2/4).

Sekitar 900.000 pekerja telah kehilangan pekerjaan sejak pertengahan Maret, dengan mereka yang memiliki kontrak jangka pendek di bidang pariwisata atau konstruksi di antara yang paling terpukul. Setidaknya 620.000 lainnya melihat kontrak mereka ditangguhkan dengan PHK sementara dan puluhan ribu sedang cuti sakit.

"Data ini luar biasa, ini belum pernah terjadi sebelumnya," sebut Menteri Jaminan Sosial Jose Luis Escriva. "Ini mencerminkan gangguan nyata pada aktivitas normal."

Spanyol, yang memiliki angka kematian tertinggi kedua di dunia akibat Covid-19 setelah Italia dengan 10.348 kematian pada Kamis, telah memungkinkan warga untuk meninggalkan rumah sejak 14 Maret hanya untuk perjalanan penting. Hingga berita ini diturunkan terdapat 112.065 kasus positif di Spanyol, dengan 26.743 di antaranya dilaporkan sembuh.

Minggu ini, Spanyol memperketat lockdown lebih lanjut, dengan hanya karyawan di sektor-sektor utama yang diizinkan untuk bepergian ke dan dari tempat kerja. Jalanan kosong, dan hotel, restoran, serta bar ditutup.