Demo terus berlanjut, Belarus izinkan polisi gunakan senjata tempur

Puluhan ribu warga Belarusia berdemonstrasi setiap akhir pekan sejak pemilu, di mana Lukashenko dinyatakan sebagai pemenang.

Ilustrasi bendera Belarusia. Foto Pixabay.


Polisi Belarusia akan diizinkan untuk menggunakan senjata tempur di jalanan jika diperlukan, kata Kementerian Dalam Negeri pada Senin (12/10). Hal itu setelah pasukan keamanan kembali bentrok dengan pengunjuk rasa yang ingin Presiden Alexander Lukashenko mundur setelah pemilihan 9 Agustus.

"Fasis," teriak para pengunjuk rasa dalam kebuntuan yang tegang dengan personel pasukan keamanan, yang mengenakan balaclavas dan kemudian ditanggapi dengan pistol suar dan semprotan tak dikenal, menurut klip video yang beredar di media sosial.

Suara ledakan bisa terdengar saat gumpalan asap abu-abu memenuhi udara di tempat kejadian. Tidak ada laporan langsung tentang cedera atau penangkapan.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri kemudian mengonfirmasikan bahwa polisi telah menggunakan pistol suar dan gas air mata untuk membubarkan unjuk rasa yang tidak sah.

"Protes, yang sebagian besar bergeser ke Minsk, telah menjadi terorganisir dan sangat radikal," kata Kementerian Dalam Negeri dalam sebuah pernyataan.