Demonstrasi Hong Kong berlanjut, AS rilis travel warning

Selain AS, Australia juga merilis travel warning. Sementara Inggris, Irlandia dan Jepang mengeluarkan travel advisory.

Seorang pengunjuk rasa di daerah Tai Po, Hong Kong, menggunakan ketapel dalam demonstrasi prodemokrasi pada Senin (5/8). ANTARA FOTO/REUTERS/Tyrone Siu

Amerika Serikat mengeluarkan peringatan perjalanan (travel warning) ke Hong Kong, mendesak para pelancong untuk meningkatkan kewaspadaan di kota itu atas apa yang disebutnya sebagai kerusuhan sipil akibat unjuk rasa berkelanjutan.

Demonstrasi di pusat keuangan Asia itu dipicu oleh penentangan terhadap RUU ekstradisi yang pembahasannya kini telah ditangguhkan oleh pemerintah. RUU tesebut memungkinkan tersangka untuk diekstradisi dan diadili di pengadilan China daratan yang independensi sistem hukumnya dipertanyakan. 

Belakangan, unjuk rasa telah berkembang lebih luas dan kini mencakup protes terhadap pemerintah serta menyerukan reformasi demokrasi di kota itu.

"Protes dan konfrontasi telah meluas ke wilayah di luar lingkungan yang mendapat izin polisi untuk menggelar demonstrasi," demikian bunyi peringatan yang diunggah di situs Konsulat Jenderal AS di Hong Kong pada Rabu (7/8).

Peringatan itu menyebut bahwa demonstrasi di Hong Kong dapat terjadi tanpa pemberitahuan dan kemungkinan akan terus berlanjut.