sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Demonstrasi Hong Kong berlanjut, AS rilis travel warning

Selain AS, Australia juga merilis travel warning. Sementara Inggris, Irlandia dan Jepang mengeluarkan travel advisory.

Valerie Dante
Valerie Dante Kamis, 08 Agst 2019 13:37 WIB
Demonstrasi Hong Kong berlanjut, AS rilis travel warning

Amerika Serikat mengeluarkan peringatan perjalanan (travel warning) ke Hong Kong, mendesak para pelancong untuk meningkatkan kewaspadaan di kota itu atas apa yang disebutnya sebagai kerusuhan sipil akibat unjuk rasa berkelanjutan.

Demonstrasi di pusat keuangan Asia itu dipicu oleh penentangan terhadap RUU ekstradisi yang pembahasannya kini telah ditangguhkan oleh pemerintah. RUU tesebut memungkinkan tersangka untuk diekstradisi dan diadili di pengadilan China daratan yang independensi sistem hukumnya dipertanyakan. 

Belakangan, unjuk rasa telah berkembang lebih luas dan kini mencakup protes terhadap pemerintah serta menyerukan reformasi demokrasi di kota itu.

"Protes dan konfrontasi telah meluas ke wilayah di luar lingkungan yang mendapat izin polisi untuk menggelar demonstrasi," demikian bunyi peringatan yang diunggah di situs Konsulat Jenderal AS di Hong Kong pada Rabu (7/8).

Peringatan itu menyebut bahwa demonstrasi di Hong Kong dapat terjadi tanpa pemberitahuan dan kemungkinan akan terus berlanjut.

Pada Rabu, Australia juga merilis travel warning, meminta warganya yang ingin bepergian ke Hong Kong untuk berhati-hati.

"Ada risiko konfrontasi dengan kekerasan antara pengunjuk rasa dan polisi ... khususnya dalam protes yang tidak memiliki izin," jelas Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia dalam pernyataannya.

Australia mengatakan protes itu diperkirakan akan terus berlanjut dan menjadi lebih tidak terduga. Kemlu Australia mengimbau warganya untuk tidak mendekati kerumunan serta meningkatkan kewaspadaan pada malam hari dan akhir pekan.

Sponsored

Pada Rabu, Inggris menerbitkan travel advisory bagi warganya yang berada di Hong Kong. Imbauan itu menyarankan warganya untuk waspada terhadap potensi terjadinya kekerasan.

"Jika Anda berada di sekitar area di mana demonstrasi berlangsung, Anda harus tetap waspada, mengikuti saran dari otoritas setempat dan pindah ke tempat aman jika ada tanda-tanda kerusuhan," jelas peringatan yang diunggah di situs Kementerian Luar Negeri Inggris.

Sejak Juli, Irlandia dan Jepang juga telah mengeluarkan peringatan perjalanan serupa terkait serangkaian demonstrasi yang terjadi di Hong Kong.

Pada Selasa (6/8) malam waktu setempat, polisi Hong Kong bentrok dengan sekitar 100 pemrotes dan penduduk di distrik Sham Shui Poi. Bentrokan itu terjadi setelah seorang pemimpin serikat mahasiswa, Keith Fong, ditahan.

Keith ditahan atas tuduhan memiliki senjata ofensif yakni 10 laser pointer. Namun, Serikat Mahasiswa Hong Kong Baptist University mengklaim polisi membuat tuduhan itu untuk menangkap orang secara sewenang-wenang.

Pada Selasa, polisi menyatakan pihaknya menembakkan total 800 tabung gas air mata selama demonstrasi pada Senin (5/8) dalam upaya membubarkan massa. Unjuk rasa yang telah berlangsung selama kurang lebih dua bulan menjerumuskan Hong Kong ke dalam krisis politik terburuk sepanjang sejarahnya.

Akhir pekan ini, penyelenggara protes merencanakan akan melakukan unjuk rasa di seluruh kota, dimulai pada Jumat (9/8) dengan demonstrasi di Bandara Internasional Hong Kong. (CNBC dan South China Morning Post)

Berita Lainnya
×
tekid