Dinilai bias rasis, program bela negara di Malaysia dikaji

Banyak pihak menilai program bela negara terlalu bias rasis karena hanya menekankan pada warga etnik Melayu.

Program bela negara Malaysia kembali dikaji setelah dinilai rasis./Facebook

Malaysia akan mengkaji program pengabdian nasional atau biasa disebut dengan bela negara. Banyak pihak menilai program tersebut terlalu bias rasis karena hanya menekankan pada warga etnik Melayu.

Program yang dikenalkan pada 2016 itu sebenarnya bersifat sukarela bagi warga yang sudah memenuhi usia 18 tahun. Menteri Pertahanan Malaysia Mohamad Sabu mengatakan pihaknya akan mengkaji program pengabdian nasional pada rapat kabinet.

“Mungkin kami akan mengubah kurikulum, tapi kami ingin semua anak muda bisa mengikutinya. Semua etnik diharapkan bisa bergabung,” kata Sabu dilansir Channel News Asia pada Kamis (28/6).

Bagi Pemerintah Malaysia, program bela negara dinilai sangat penting karena ingin menjaga generasi muda memiliki jiwa nasionalis. Sehingga mereka mencintai bangsanya. 

Selain itu, diharapkan para pemuda Malaysia bisa memiliki sikap dan kepribadian yang baik dengan bela negara yang dikenalkan. Sabu menambahkan, program bela negara dilakukan dalam bahasa modern sehingga anak muda bisa menjadi warga yang baik.