sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jelang pemilu Malaysia, sentimen anti China mulai terasa

Isu China memecah suara pemilih di Negeri Jiran menjelang pemilu pada 14 sampai 9 Mei mendatang.

Dika Hendra
Dika Hendra Senin, 30 Apr 2018 17:29 WIB
Jelang pemilu Malaysia, sentimen anti China mulai terasa

Menjelang pemilihan umum atau Pemilu di Malaysia berlangsung, sentimen anti China begitu terasa. Tidak biasanya, kampanye anti China di sektor ekonomi begitu terasa di Malaysia hingga membuat sejumlah pengusaha memilih untuk memutuskan hubungan bisnis dengan negara tembok besar tersebut.  

Untuk pertama kalinya dalam 10 tahun terakhir, Chan Thong Wai, pengusaha asal Malaysia harus memutuskan kontrak dengan perusahaan besar asal China. Harga murah yang ditawarkan pengusaha China justru membuat Chan untuk memutuskan kontrak.

“Saya tidak ingin berhubungan dengan perusahaan China lagi. Harganya sangat murah. Pembayarannya sangat lambat,” kata pengusaha berusia 49 tahun asal Kuantan.

Isu China yang banyak membangun mega proyek di Malaysia memecah suara pemilih di Negeri Jiran menjelang pemilu ke-14 pada 9 Mei mendatang. Chan mengungkapkan bekerja sama dengan investor China sangat berisiko. 

Chan merupakan salah satu pengusaha lokal yang menjadi kontraktor perusahaan China yang mengembangkan Taman Industri Kuantan Malaysia China. Proyek tersebut dikembangkan oleh Malaysia dan China dan disebut sebagai mega proyek untuk meningkatkan investasi bilateral.

Adapun proyek tersebut dibagi dalam tiga fase pembangunan bandara seluas 12,14 km persegi menghadap Laut China Selatan. Semua baja material disebut berasal dari China, begitu juga dengan sebagian pekerja juga dari China. 

Selama pemerintahan Perdana Menteri Najib Razak, China merajai Malaysia. Banyak mega proyek dibangun dengan dana dari China.

Misalnya, China mengembangkan jalur rel kereta pantai timur senilai USD13 miliar yang dibangun China Communication Construction Companye. Menurut Najib, 85% proyek itu dananya berasal dari pinjaman lunak dari Exim Bank of China.

Sponsored

Publik Malaysia pun melihat kalau China sudah menginvasi ekonomi Malaysia. Beijing juga mengeksploitasi sumber daya Malaysia. Sentimen anti China pun berkembang. Banyak warga Malaysia bosan dengan pemerintahan PM Najib yang cenderung pro China.

Menurut polikus Partai Keadilan Rakyat (PKR) Lee Chean Chung, investasi asing memang memainkan peranan penting dalam bidang ekonomi dan menciptakan lapangan pekerjaan. Tapi, dia menuding Najib dan Barisan Nasional tidak menjaga kepentingan rakyat Malaysia.

“Investasi itu merupakan hutang yang diambil pemerintahan Malaysia,” ujar Lee.

Najb mengkritik oposisi yang dikenal anti-investasi asing menjelang pemilih. Bahkan Najib menyarankan rakyat Malaysia untuk memilih Barisan Nasional untuk masa depan negara yang lebih baik.

Sebab kata Najib pembangunan ini bukan mengenai PM. Melainkan tentang masa depan Malaysia.

 

Berita Lainnya
×
tekid