Diplomat Turki dilaporkan berusaha menolak deklarasi 'persona non grata' 10 dubes Barat

Para diplomat berusaha untuk membatalkan sikap Erdogan yang ingin melakukan persona non grata terhadap 10 duta besar barat di Turki.

ilustrasi. foto Ahvalnews

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan marah dengan sikap ikut campur 10 negara barat terhadap pemenjaraan Osman Kavala, seorang pengusaha yang juga aktivis yang ditahan karena aksi-aksi 'anti-pemerintah' yang ia lakukan. Erdogan pun mengusir duta besar negara-negara itu melalui Kemenlu. Namun, di akar diplomat, mereka berusaha mencegah kebijakan itu. 

Ahvalnews.com melaporkan bahwa para diplomat dari Kementerian Luar Negeri Turki telah bekerja untuk membalikkan keputusan Presiden Recep Tayyip Erdogan untuk menyatakan 10 duta besar Barat persona non grata menyusul deklarasi bersama yang mereka terbitkan.

Erdogan pertama kali berbicara tentang persona non grata duta besar Amerika Serikat, Kanada, Prancis, Finlandia, Denmark, Jerman, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, dan Swedia selama perjalanannya ke Afrika antara 17 dan 20 Oktober.

“Saya memberi tahu Menteri Luar Negeri kami, bahwa kami tidak dapat memiliki kemewahan untuk menampung ini di negara kami,” kata Erdogan pada hari Kamis, setelah deklarasi bersama oleh 10 kedutaan besar tentang pemenjaraan dermawan Turki Osman Kavala.

Kementerian Luar Negeri telah bekerja untuk mengeluarkan deklarasi persona non grata untuk para duta besar, tetapi para diplomat telah menolak dan bekerja untuk membalikkan keputusan tersebut, kata DW Turkish.